Ini merupakan tema yang paling vital sebagaimana yang kita ketahui kalau kita beramal jika tidak ikhlas maka amal kita tidak akan sampai pada Allah S.W.T. Sebagaimana sesuai hadis rosul saw yang sering kita dengar, innamal a'malu binniyah (ila akhirihi ..)
Ikhlas itu yang tahu hanya kita dan allah, jadi jika kita pengen ikhlas berarti kita harus jujur terhadap diri kita sendiri apakah tujuan kita beramal. Apakah tujuannya itu untuk dipuji, atau ada rasa pengen untuk dipuji, atau untuk bisnis misalnya agar dipercaya orang. Kita harus mengakui di hati, jika niat kita beramal bukan karena allah. Memang kelihatannya kejam banget ya, tapi ini merupakan awal kita untuk menjadi ikhlas, awal dari mengakui sebuah kesalahan untuk menjadi baik.
Jika tujuan daripada amal adalah riya', solusinya adalah dengan membiasakan untuk "tidak suka dipuji" atau " menganggap suatu pujian adalah hal yang biasa saja", sebagaimana kita ketahui bahwa pujian itu merupakan hal yang biasa, semua orang pasti sering dipuji, toh apa hebatnya dan nikmatnya sebuah pujian, betul kan?
Jika niat beramal/beribadah untuk masalah bisnis dan sejenisnya maka hati kita harus harus rela dan menyadari bahwa kita telah kehilangan amalan, dan harus mengakui bahwa nilai amal yang diperbuat adalah NOL , tidak berpahala sedikitpun, nah dengan anda mengakui bahwa amal tersebut adalah tidak berpahala diharapkan nantinya akan bosan dan mau untuk beribadah/beramal secara murni karena Allah.
Semoga kita mendapatkan keikhlasan ...amin
Sumber: Pengalaman Pribadi
10 Desember 2012
09 Desember 2012
Salah adalah
Yang pertama adalah apa sih salah itu.
Menurutku salah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak di sengaja, jadi orang yang melakukan sesuatu karena tidak sengaja atau karena tidak tahu. Kalau dia tahu itu perbuatan yang salah tapi tetep dilakukan, itu sih namanya “nakal” atau “nambeng” dalam istilah jawanya. Oleh karena itu bagi yang pernah salah menyesalnya jangan terlalu lama, secukupnya saja, kalo terlalu lama entar tidak sempat memperbaiki diri lho, percuma kalau menyesal banget tapi ga berubah.
Anggap salah sebagai cemeti atau cambuk yang memacu diri kita untuk berubah. Sehingga diharapkan besok kita tidak mengulangi kesalahan yang sama. Coba untuk menggunakan prinsip “tidak mengulangi kesalahan yang sama”, jika prinsipnya sudah “tidak mengulangi kesalahan yang sama” pastinya, besok-besoknya akan mengalami peningkatan, tapi meskipun begitu bukan berarti boleh melakukan kesalahan yang berbeda lho ya, hehe..
Menurutku salah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak di sengaja, jadi orang yang melakukan sesuatu karena tidak sengaja atau karena tidak tahu. Kalau dia tahu itu perbuatan yang salah tapi tetep dilakukan, itu sih namanya “nakal” atau “nambeng” dalam istilah jawanya. Oleh karena itu bagi yang pernah salah menyesalnya jangan terlalu lama, secukupnya saja, kalo terlalu lama entar tidak sempat memperbaiki diri lho, percuma kalau menyesal banget tapi ga berubah.
Anggap salah sebagai cemeti atau cambuk yang memacu diri kita untuk berubah. Sehingga diharapkan besok kita tidak mengulangi kesalahan yang sama. Coba untuk menggunakan prinsip “tidak mengulangi kesalahan yang sama”, jika prinsipnya sudah “tidak mengulangi kesalahan yang sama” pastinya, besok-besoknya akan mengalami peningkatan, tapi meskipun begitu bukan berarti boleh melakukan kesalahan yang berbeda lho ya, hehe..
Langganan:
Komentar (Atom)