Laman

09 Desember 2011

Menentukan Musik berkualitas

Untuk menilai suatu musik itu berkualitas atau tidak dibutuhkan kemampuan bermusik dulu yang handal, tapi ada cara yang ringan menurut saya dalam menentukan bahwa music yang anda dengar itu berkualitas atau tidak. Begini caranya.

Pertama dengar music yang akan anda nilai.

Kedua, dengan mendengar lagu music itu secara sekilas, maka coba judge music itu music beraliran apa dulu, metal, dangdut, pop atau aliran baru.

Ketiga, bandingkan aliran music tersebut dengan aliran lain, misal kalo sudah di judge dangdut, coba bandingkan dengan music dangdut yang pernah anda dengar. Coba dengarkan dengan seksama, ada berapa nada didalam music tersebut. Caranya gampang dengan mendengarkan ada berapa suara alat music di sana.

Ke empat, Menilainya, jika di dalam music tersebut ada banyak nada diukur dari banyaknya suara alat music di dalam music tersebut, maka jika banyak suara alat music di dalam lagu tersebut, berarti music tersebut kaya nada, bagus dan layak untuk di dengar, dan sebaliknya, anda bisa menyimpulkannya sendiri.
Ok..

03 Desember 2011

Q-METER

Q-METER
I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui penggunaan dan pengoperasian Q-Meter
2. Untuk mengetahui perbedaan nilai komponen yang telah tertera dengan pengukuran dengan menggunakan Q-Meter
3. Mengetahui besarnya kualitas harga daripada komponen
4. Mengetahui harga sesungguhya dari suatu komponen sehingga didapatkan suatu harga komponen yang akurasi
II. TEORI DASAR
Alat ukur Q-Meter adalah sebuah instrumen yang dirancang guna mengukur bebrapa
sifat listrik dari kumparan dan kapasitor. Bekerjanya instrumen laboratorium yang sangat bermanfaat ini didasarkan pada karakteristik sebuah rangkaian resonansi seri yang telah dikenal yakni bahwa tegangan pada kumparan atau kapasitor sama dengan tegangan yang dimasukkan dikalikan dengan Q rangkaian itu. Jika sebuah tegangan yang nilainya tetap dimasukkan ke rangkaian, sebuah voltmeter yang dihubungkan ke kapasitor dapat dikalibrasi agar langsung menunjukkan.
Hubungan tegangan dengan arus dari sebuah rangkaian resonansi seri ditunjukkan pada gambar ini :

Sehingga syarat-syarat pada saat resonansi :
XC = XL
EC = IXC = IXL
E = IR
Dimana :
E= teganagan yang dimasukkan
I = arus rangkaian
EC = tegangan pada kapasitor
XC = eaktansi kapasitif
XL = reaktansi induktif
R = tahanan kumparan
Menurut definisi, penguatan rangkaian adalah Q, dimana :
Q = KL/R = XC/R = EC/E
Berarti jika E dipertahankan konstan dan levelnya diketahui, sebuah voltmeter yang dihubungkan pada kapasitor dapat dikalibrasi langsung dalamQ rangkaian.
Sedangkan rangkaian dasar alat ukur Q ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa rangkaian tersebut memiliki osilator dengan rangkuman frekuensi dari 10 KHz sampai 50 MHz menyalurkan arus ke sebuah tahanan shunt RSH yang nilainya rendah. Nilai shunt ini sangat rendah, khasnya dalam orde 0,02 Ω. Dia memberikan tahanan yang hampir sama dengan nol ke dalam rangkaian osilator dan berarti dia menyatakan sebuah sumber tegangan yang besarnya E dengan tahanan dalam yang sangat kecil ( dalam kebanyakan hal diabaikan ). Tegangan E pada shunt, berhubungan dengan E pada gambar 1, diukur dengan alat ukur termokopel yang diberi tanda “kalikan Q dengan” (‘multiplied Q by’). Tegangan pada kapasitor variable berkaitan dengan EC pada gambar 1, diukur dengan sebuah voltmeter elektronik yang skalanya dikalibrasi langsung dalam nilai-nilai Q.
Guna melakukan suatu pengukuran kumparan tidak diketahui dapat dihubungkan rangkaian ke resonansi dengan menyetel osilator pda suatu frekuensi tertentu dan mengubah-ubah kapsitor penerima internal ataupun dengan menyetel sebelumnya kapasitor pada suatu nilai yang di inginkan dan mengatur frekuensi osilator. Pembacaan Q pada saat pencatat harus di kalikan dengan indeks yang di setel dari”kalikan Q dengan”guna mendapatkan nilai Q actual.
Q yang ditunjukan(yang merupakan pembacaan resonan pada alat ukur resonan pada rangkaian alat ukur Q rangkaian)di sebut Q rangkain sebab kerugian kapasitor penggetar,voltmeter,dan tahanan sisipan semuanya termasuk di dalam rangkaian pengukiran. Q effektif dari kumparan yang di ukur akan menjadi sedikit lebih besar dari Q yang di tunjukkan. Umumnya perbedaan ini dapat di abaikan, kecuali dalam hal-hal tertentu di mana tahanan kumparan relative kecil di bandingkan terhadap nilai sisipan. Induktansi kumparan dapat di tentukan dari nilai-nilai frekuensi (f)yang di ketahui dan kapasitansi penggetar(C) karena
XL = Xc dan L=1/(2f)2 C
Sedangkan pengukuran komponen-komponen yang tidak diketahui nilainya mempunyai tiga metoda, adapun metoda itu adalah :
1. Hubungan Langsung
Kebanyakan kumparan dapat dihubungkan langsung ke terminal uji, persis seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1, yaitu dengan menghubungkan langsung komponen yang akan diukur dengan terminal coil yang ada pada Q-Meter. Kemudian rangkaian dibuat beresonansi dengan mengatur tombol L/C yang dapat diputar dan juga mengatu salah satu frekuensi




osilator dengan dengan mengaturtombol FREQUENCY pada posisi “L” atau dengan kapasitor penggetar Q yang ditunjukkan , dibaca langsung pada alat ukur “Q rangkaian”, dimodifikasi dengan menyetel “kalikan dengan” pada alat ukur. Bila terakhir alat ukur disetel pada tanda kesatuan, alat ukur “Q rangkaian” membaca langsung nilai Q yang tepat. Sedangkan gambar rangkaian hubungan langsungnya adalah sebagai berikut :
2. Sambungan Seri
Metoda ini digunakan untuk komponen-komponen dengan impedansi rendah seperti kumparan kecil dan kapasitor besar, diukur secara seri dengan rangkaian pengukuran. Gambar di bawah ini menunjukkan sambungan tersebut :
Pada gambar di atas komponen yang akan diukur ditunjukkan oleh Z, dihubungkan seri dengan sebuah kumparan kerja yang stabil pada terminal uji (kumparan kerja biasanya disuplai bersama instrument). Dua pengukuran dilakukan dalam pengukuran pertama, yang tidak diketahui dihubung singkatkan oleh sebuah sabuk hubung singkat (shorting strap) kecil dan rangkaian dibuat resonansi guna menetapkan suatu kondisi referensi. Nilai kapasitor penyetelan (C1) dan Q yang ditunjukkan (Q1) dicatat. Dalam pengukuran kedua sabuk hubung singkat dilepas dan rangkaian disetalakan kembali, memberikan suatu nilai baru bagi kapasitor penyetelan (C2) dan perubahan nilai Q dari Q1 menjadi Q2. Untuk kondisi referensi
:


Xc1 = XL atau 1C1 = L
3. Sambungan Paralel
Pengukuran ini diperuntukkan komponen-komponen berimpedansi tinggi seperti tahanan-tahanan bernilai tinggi, induktor tertentu dan kapasitor kecil, diukur dengan menghubungkan secara parallel terhadap rangkaian pengukuran seperti rangkaian dibawah ini :
Pada rangkaian tersebut sebelum dihubungkan ke komponen yang tidak diketahui resonansi dengan menggunakan sebuah kumparan kerja yang sesuai, yaitu dengan meletakkan kumparan itu pada HI and LO terminal, guna menetapkan nilai-nilai referensi bagi Q dan C (Q1 dan C1). Selanjutnya bila komponen yang diuji dihubungkan ke rangkaian kapasitor diatur kembali agar beresonansi, sehingga diperoleh suatu nilai baru bagi kapasitor penyetalaan (C2) dan perubahan nilai Q rangkaian (Q) dari Q1 dan Q2.

III. ALAT DAN BAHAN
· Q Meter 1 Buah
· Kapasitor 150 pF 1 Buah
· Kapasiotor 8 pF 1 Buah
· Kapasitor 1 pF 1 Buah
· Induktor 150 H 1 Buah
· Induktor lilitan sendiri 1 Buah
· Induktor 223 H 1 Buah
·
IV. LANGKAH PERCOBAAN
Pada percobaan kali ini kami membedakannya menjadi dua percobaan, yaitu pengukuran induktor (L) dengan metoda hubungan langsung dan kapasitor (C) dengan metoda sambungan paralel. Adapun penjelasannya dan datanya adlah sebagai berikut :
A. Pengukuran Induktor dengan Metoda Hubungan Langsung
Pada pengukuran langsung ini kita akan mengukur nilai lindoktor/lilitan, dimana pada percobaan kali ini kita bagi menjadi dua, yaitu :
1. Menggunakan Frekuensi yang Spesifik pada Induktor
Sebuah induktor dapat diukur secar metode langsung yaitu :
· Hubungkan induktor yang akan diukur pada terminal pengukuran
· Jika harga komponen dapat dikira-kira maka pilihlah range frekuensi yang kira cocok, dengan menekan tombol FREQUENCY RANGE
· Atur tombol putar FREQUENCY pada skala frekuensi L yang telah tertera pada daerah frekuensi dengan warna biru
· Aturlah Q/ Q pada range 100, lalu putarlah tombol cakram L/C sampai jarum pada skala Q-Meter menunjukkan simpangan maksimum. Jika pada layar skala Q-Meter tidak terdapat suatu penyimpangan maka gantilah frekuensinya dengan menekan tombol RANGE FREQUNCY.
· Aturlah tombol Q pada posisi skala nol (0 pF)
· Baca skala pada skala L sesuai dengan harga yang ditunjukkan pada pointer tetap, setelah itu untuk menghitung harga induktor tersebut kalikan hasil pembacaan tersebut dengan factor skala pada INDUCTOR RANGE
2. Menggunakan Frekuensi Tertentu (tanpa L)
· Hubungkan induktor yang tidak diketahui nilainya pada terminal pengukuran dan resonansikan induktor itu dengan menggunakan cara yang sama pada langkah-langkah diatas (pada penggunaan frekuensi L)
· Aturlah frekuensinya dengan menekan tombol RANGE FREQUENCY, setelah itu atur frekuensinya dengan menggunakan tombol cakram FREQUENCY, dengan catatan pada pengaturan frekuensi ini tidak boleh memilih L frekuensi
· Setelah ada simpangan maksimum pada skala Q-Meter maka bacalah nilai yang ada pada layar L(H) dan kalikan dengan faktor induktor yang telah dipilih sesuai dengan pemilih frekuensinya
B. Pengukuran nilai kapasitor dengan metode sambungan paralel
Pada pengukuran metode ini kami menggunakannya untuk mengukur harga kapasitor, dimana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
· Pilih sebuah induktor referensi yang diresonansikan/dipasang pada fekuensi tertentu kemudian letakkan pada terminal pengukuran
· Setelah itu pilih frekuensi resonansi dengan menekan tombol RANGE FEQUENCY
· Aturlah tombol cakram L/C untuk menentukan simpangan maksimum dari skala Q-Meter
· Setelah simpangannya ditentukan baca harga kapasitansi yang ada pada papan skala diatas tombol cakram L/C, kemudian catat harga kapasitansinya tersebut untuk harga ini kita beri nama C1
· Kemudian pasang secara paralel pada terminal pengukuran induktor dan kapasitor. Setelah terpasang, maka aturlah tombol cakram L/C untuk menentukan harga simpangan maksimum pada papan skala Q-Meter
· Baca harga kapsitansinya yang ditunjukkan pada papan skala diatas tombol cakram L/C. Catat harga tersebut dan beri nama C2
· Kemudian cari harga kapasitor dengan cara mengurangi kedua harga kapasitor yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu C1 dan C2 dengan catatan harga kapsitansi yang kecil, tidak peduli apakah harga terbesar adalah nilai dari C1 atau C2, dari sinilah maka akan terukur harga kapsitansinya yang sesungguhnya
V. DATA HASIL PERCOBAAN
















VI.KESIMPULAN
- Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
Semakin besar nilai induktor semakin lebar Bandwidth.
Semakin besar limit yang digunakan semakin besar nilai induktansi.
VII.LAMPIRAN
Pada lampiran kali ini akan kami jelaskan fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada Q-Meter baik pada bagian depan maupun pada bagian belakang :
A. Bagian Depan
1. LINE PUSH ON/OFF berfungsi sebagai tombol untuk menghidupkan (mengaktifkan) Q-Meter
2. FREQUENCY RANGE berfungsi sebagai tombol untuk memilih daerah frekuensi pengukuran yang diinginkan. Pada Q-Meter ini mempunyai rangkuman frekuensi dari 22 KHz sampai 70 MHz
3. FREQUENCY DIAL CONTROL berfungsi untuk memungkinkan kita untuk mengatur berbagai macam frekuensi yang kita butuhkan. Pembacaan frekuensi yang kita atur dapat kita lihat pada keterangan no.6
4. Q LIMIT CONTROL berfungsi untuk pengetesan batas terkecil dari harga Q untuk fungsi Go/No-Go Checks. Pengetesan batas ukur Q berhubungan dengan penyimpangan jarum Q (dinyatakan dalam % dari skala penuh)
5. FREQUENCY MULTIPLIER INDICATOR berfungsi sebagai petunjuk pengali pada frekuensi yang ditunjukkan oleh papan skala frekuensi (no.6)
6. FREQUENCY SCALE berfungsi untuk menunjukkan frekuensi yang kita pilih dari tombol FREQUENCY RANGE
7. OVER LIMIT DISPLAY berfungsi untuk mengetahui apakah harga Q yang tertera melampaui batas atau tidak pada papan skala Q-Meter (pada pengaturan tombol n0.4)
8. MEASURAMENT TERMINALS berfungsi untuk menempatkan komponen yang akan diukur harganya
9. Q METER berfungsi untuk menunjukkan harga Q apabila kita mengukur harga suatu komponen
10. METER POINTER ADJUSMENT berfungsi untuk menentukan pengalilbrasian jarum penunjuk Q meter. Agar jarum tersebut selalu tepat pada titk mulai (dalam hal ini titik nol)
11. Q ZERO CONTROL berfungsi untuk mengatur secara teliti panel cakram Q
12. L SCALE berfungsi untuk menunjukkan harga induktansi apabila pada papan skala Q-Meter telah tercapai simpangan maksimum atau pada saat mengukur induktor yang terletak pada tombol frekuensi
13. C SCALE berfungsi untuk menunjukkan skala C
14. C SCALE berfungsi untuk menunjukkan harga kapasitansi apabila pada skala Q-Meter terdapat penyimpanan maksimum atau pada saat pengukuran kapasitor
15. C DIAL CONTROL berfungsi sebagai pengaturan C (pada pengukuran ini C diletakkan pada posisi nol (0))
16. L/C DIAL CONTROL berfungsi untuk mengatur L dan C untuk mendapatkan simpangan maksimum pada pengukuran baik induktor maupun kapasitor
17. Q/C RANGE berfungsi untuk mengatur skala pengukuran yang tertera pada papan skala Q-Meter
B. Bagian Belakang
18. METER ZERO ADJ berfungsi untuk mengatur pengetesan nol fungsi pada pointer nol secara listrik sehingga pada saat dihidupkan tept menunjukkan nol
19. FUSE berfungsi untuk mengatur pengetesan nol fungsi pada pointer nol secara fisik ehingga pada saat dihidupkan tepat menunjukkan nol
20. VOLTAGE SELECTOR berfungsi untuk memilih tegangan jala-jala yang diinginkan (dalam hal ini 115 volt dan 230 volt ± 10%
21. LINE RECEPTACLE berfungsi untuk menempatkan kabel power dari Q-Meter ke jala-jala listrik
22. OVER LIMIT DISPLAY TIME berfungsi untuk memilih waktu untuk fungsi Go/No-Go yaitu satu(1) detik atau terus menerus
23. MEASUREMENT TERMINAL berfungsi untuk menempatkan komponen yang akan diukur

sumber: Modul kuliah + Data praktikum kuliah

18 Oktober 2011

Musik Indonesia, Kok ..


Musik itu indah, mengapa kok indah ya?? Namanya aja musik .. #glodak :D.
Musik terdiri dari berbagai paduan nada dan mempunyai nyawa, sehingga pendengar bisa mengerti dengan pesan yang disampaikan.

Yang namanya musik sudah pasti harus mempunyai jiwa atau punya nuansa yang bisa dimengerti oleh pendengar tapi meskipun demikian dibutuhkan pengetahuan untuk membuat musik, sehingga musik menjadi kaya nada dan tidak bosan tuk didengarkan sekaligus juga mencerminkan kualitas dari musik tersebut. Di indonesia kualitas musik sebenarnya sudah cukup tinggi, mengingat banyak musisi kita yang terkenal dan dihormati di luar negeri. Akan tetapi trend yang ada terdengar kurang begitu baik, seperti jaman sekarang yang lagi ngetrend lagu beraliran musik mel*y*, mengapa kok bukan aliran musik yang sedikit menunjukkan
kualitas teknik bermain musik, seperti misalnya funk, rock progresive atau yang lain seperti di era 80 an.

 Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendengar di Indonesia sedang dalam keadaan menurun. Sungguh sangat menyedihkan. Kualitas pendengar yang ikut ikutan menunjukkan kurangnya pengetahuan akan sesuatu. Memang benar sih, musik itu selera selera an, tapi musik itu bukan sekedar bunyi. Bandingkan saja dengan di luar negeri, acara TV di sana saja sudah membahas musik yang rumit seperti musik jazz, metal. So, bagaimana dengan anda ?
Published with Blogger-droid v1.7.4

21 September 2011

Nge-blog menggunakan smartphone


Di dalam kehidupan kita tidak terlepas dari inspirasi atau ide, yang bisa kita share yang salah satunya melalui dunia maya, melalui blog pribadi maupun non pribadi *emang ada???*

Bagi para blogger memposting melalui perangkat komputer atau leptop merupakan hal yang lumrah di lakukan. Tapi bagaimana kalau melakukan posting melalui smartphone anda, hmmm... tips saya ini rasa perlu dicoba.

Seperti postingan ini yang saya lakukan melalui hape android dengan software blogger-droid. Saya rasa cukup praktis dan simple bagi mereka yang suka dinamis dan yang sering inspirasinya keluar tiba-tiba. Soalnya memang inspirasi itu tidak bisa ditebak kapan keluarnya, Sehingga Dibutuhkan Gadget yang mumpuni untuk menjangkau inspirasi kita.

Aplikasi ini mudah digunakan, sekaligus mempunyai fitur multiacount, sehingga bagi anda yang mempunyai banyak blog bisa update blognya dengan mudah.
Published with Blogger-droid v1.7.4

05 September 2011

Arrogant

Sombong adalah sifat yang dibenci oleh Allah swt, karena sombong adalah baju kebesaranNya. Kita sebagai makhluk tentu tidak boleh memakainya.

Sombong adalah perasaan merasa hebat. Meskipun terkadang seseorang memang kenyataannya sangat hebat misalnya, tentu di daerah lain pasti masih ada yang lebih hebat lagi, atau kalau dia adalah orang yang sangat hebat pasti di sisi lain dari dirinya pasti ada kelemahan, karena tidak ada orang yang sempurna, pasti mempunyai kelemahan, oleh karena itu apakah pantas seseorang memiliki sifat sombong ?. Akar dari kesombongan ini adalah ego yg berlebihan dan tidak pada tempatnya. Pada tataran yang wajar,ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri dan kepercayaan diri namun kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan.

Kerugian dari sifat sombong, adalah kita akan menjadi lemah, mengapa bisa demikian ? karena kita sudah merasa terlanjur hebat, sehingga kita malas untuk berusaha, terus kalau sudah begini, tunggu saja masa kejatuhan karena terlalu merasa hebat.

Oleh karena itu diantara tanda kebinasaan seorang adalah, ketika tatkala ilmunya bertambah, bertambah pula kesombongan dan keangkuhannya, tiap kali amalnya bertambah, bertambahlah ‘ujub (bangga diri) dalam dirinya, semakin meremehkan orang lain, dan justru memandang baik dirinya.

Tentu saya sendiri sangat sulit untuk terbebas dari rasa ujub dan sombong, tapi sebagai umat islam, wajib untuk memperbaiki diri, okesip.

dikutip dari berbagai sumber dan fikiran pribadi.